Laman

23 Mei, 2014

Hiruk Pikuk Kekuasaan Mahasiswa

Fenomena saat ini sudah mengakar kepada kaum intelektual, fenomena pragmatis tingkat langit, egois, individualistik dan hedonisme tingkat OBRALAN baju bekas. Mereka hanya bisa mengandalkan kekuasaan semata, tak mementingkan lagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Siapa pun yang berhadap kepadanya karena tidak puas dengan sikap mereka, maka mereka akan mengatakan Lawan...Kita....Lawan. Hal yang biasa sudah terjadi di dunia pergulatan elit-elit got Mahasiswa, memperebutkan proyek yang tak ada harganya dengan harga dirinya. Belum lagi orang banyak mengatakan kalau mereka adalah anak-anak Got-got yang berbicara di tengah hausnya kekuasaan.

          Mereka melawan karena lupa. Dulu mengatakan kalau kami benar-benar ada Integritas, Intelektual diatas langit keindahan, dan Kreadibilitas yang tinggi. Namun, itu hanya omongan belaka, boneka yang bicara tak ada habisnya pembicaraan kepada janji-janji bohong semata. Seharusnya mereka sadar terhadap tindakannya yang tak layak ditiru apalagi kita implementasikan terhadap Nilai-nilai leluhur kita. Mungkin, mata hati dan telinganya sudah tak berfungsi lagi untuk melakukan kebaikan untuk saudaranya.

           Hausnya kekuasaan terjadi di dunia persilatan Mahasiswa. Ibarat emas yang harganya mahal sekali bagi mereka yang menginginkan kekuasaan, beda halnya Mahasiswa memiliki Moralitas dan Ke Islaman yang berlandaskan Ijhtihad dan Manhaj yang jelas maka orang-orang ini lebih memilih jalan dakwah daripada kekuasaan di  eksekutif maupun parlemen Mahasiswa. Tak lepas dari permasalahan ke Negaraan mini Mahasiswa, terlalu banyak perdebatan yang tak jelas tidak subtansi untuk di perdebatkan sehingga lama tersendaknya bekerja karena adanya perdebatan terlalu lama. Inilah dunia Hitam yang tak henti-hentinya Menghantui beberapa elit-elit Mahasiswa. Penuh ambisius terhadap kekuasaan kong kali kong mulai dimainkan ritmenya. Sungguh prihatin kamu yang tak Jelas arah gerakmu maupun Ijtihadmu.

          Apakah pemuda seperti ini cerminannya. Maka saya mengatakan kalimat terakhir mengutip dari Habib Nabiel Bin Fuad al-Musawa; Pemuda atau Mahasiswa memiliki Idealisme yang tinggi, tidak takut menanggung resiko akan keyakinan yang dibawanya, gesit dan terpenting adalah memiliki fitrah yang masih bersih (QS 18:13). Sebagai produk generasi yang serba ingin tahu, pemuda selalu ingin menunjukkan kebolehannya dan kemampuannya dalam meraih cita-cita, Izzah dunia dan akhirat, memiliki semangat dan kemampuan untuk belajar sekaligus mudah menyerap Nilai-nilai kebaikan atau bahkan tidak mudah terpengaruh kejahatan. 

           Kita adalah generasi penerus Risalah Kenabian. Salamun aalaikum Bima Shobartum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar