Laman

15 Juli, 2018

Langkah Narasi, Nafas Perjuangan




Redup perjalanan jejak langkah perjuangan, sudah tua dan rapuh.

Tak terdengar warna, apalagi di ujung mata tak akan terlihat jelas warnanya.

Mitos atau fakta, otak-otak perjuangan sudah hilang di makan usia.

Tidak ada lagi kata mitos semuanya sudah menjadi fakta, Narasi tanpa logika nyata.


Kepalan tangan sudah mati tenggelamkan kediktatoran tuan.

Kampus membisu dengan perut besarnya kaum intelektual berpadu politik praktis.

Mati suri gerakan, mati dengan keyakinan di dalam ujung perjalanan.

Habis sudah lagu perjuangan, tenggelam dengan nyata.


Kotoran berdebu menjadu hitam kelat pekat.

Almamater warna-warni hanya di temukan di realiti show televisi.

Sungguh jarang, menemukan di jalannya panas, dan jalan perjuangan.

Sungguh kesini aku tahu, bahwa mereka sudah di gerus oleh zaman.


Milineal gayanya, tik-tok mainannya, mobile legend game nya.

Tak ada faidahnya, jauh dari kata membangunkan rakyat yang tidur tergerus oleh kemiskinan.

Terkubur oleh utang-utang Negara, mereka haus kata SEJAHTERA, mereka ingin lebih BAHAGIA.

Kemana langkah kaki yang berenerasi dengan perjuangan kerakyatan.


Menuntut hanyasebuah obrolan dan di tanggapi tanpa malu.

Aksi nyata hanya tipu-tipu tak berdaya dengan Rakyatnya.

Kamu harus bangun singa-singa jalanan.

Kembalilah kepada peradaban yang telah digaungkan oleh para pendahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar