Indonesia
dulu menjadi sorotan yang besar bagi punggawa Negara, macan asia menjadi sebuah
latar belakang perokonomian Indonesia saat itu. Saat ini Indonesia belum di
kategorikan macan asia lagi, karena mengapa ? kita banyak meminta tangan di
atas kepada pihak asing, minyak bumi dan gas hampir kurang lebih dari sebagian
Negara kita di patok oleh pihak asing. Mengesankan lagi PT. Frepot dalam hal
ini di perpanjang oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sampai 2041 ke pihak asing. Banyak masyarakat sudah kecewa
dengan kebijakan pemerintah dari Ekonomi dengan adanya Ekonomi Global,
mengakibatkan rakyat yang jual manisan kalah daya tarik dengan adanya Ekonomi
Global. Apalagi dengan adanya berita seksi dari pemerintah yang mau menaikkan
harga BBM, masyarakat pun serentak menggigit jari para Nelayan, Tukang Ojek,
Penguna Angkutan Umum dan lain sebagainya. Tarik ulur naik BBM ini membuat
masyarakat gelisah, banyak industri kecil menenggah gulung tikar, baru-baru ini
harga jenggol pun ikut meroket.
Dalam hal ini pemerintah yang tidak
konsisten ingin menaikkan harga BBM Tarik ulur terus dari tahun 2012 kemarin
hingga juni 2013 saat ini. Ternyata dengan tidak konsisten pemerintah dalam
menaikan harga BBM banyak masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan
pemerintah. Pemerintah pun berdalih situasi ekonomi
dunia yang tidak menentu ditambah dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur
dalam negeri, maka perlu penurunan biaya subsidi (kemenperin.go.id). Pembatasan
subsidi BBM ini dilakukan dengan alasan agar subsidi tidak membengkak dan
melebihi anggaran. Anggaran subsidi di APBN 2013 sebesar Rp 274,7 triliun. Dari
jumlah ini, sebesar Rp 193,8 triliun dianggarkan untuk subsidi BBM. Alasan
klasik pemerintah membengkaknya APBN kalau tidak dikurangi subsidinya. Banyak
cara yang dilakukan pemerintah ketika BBM ini mau dinaikan yaitu 2009 adanya
BLT (Bantuan Langsung Tunai) eh,
ternyata 2013 menjelang perhelatan pesta demokrasi muncul BLSM (Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat) yang lebih sering dikenal istilah BALSEM. Ini
semua bentuk bantuan kaset lama pemerintah, perlu kita telusuri secara
sistematis pemerintah dengan menaikan harga BBM adanya BLSM sama halnya dengan
BLT tahun 2009 apakah ini ada praktek politiknya ? herannya lagi dana BLSM ini talangan dari
dana pihak asing dengan tembusan surat berharga negara. Banyak sekali alasan
pemerintah menaikkan harga BBM ini selalu berulang-ulang karena dianggap
membebani APBN. Padahal, ada anggaran yang lebih membebani dibandingkan
anggaran subsidi BBM, yaitu anggaran pembayaran bunga dan cicilan pokok hutang
mencapai Rp 171,7 triliun juga anggaran belanja birokrasi pemerintah yang
mencapai Rp 400,3 triliun. Tapi, pemerintah tetap saja getol berhutang dan
menambah anggaran untuk belanja birokrasi. Telisik
lebih jauh dari kebijakan ini, maka akan didapatkan bahwa terdapat pihak yang
diuntungkan dari kebijakan ini, yaitu swasta dan asing. Kita lihat bersama,
semakin hari semakin banyak SPBU swasta dan asing yang bertengger di pinggir
jalan-jalan kota besar. Kenaikan harga BBM akan membuat SPBU asing yang kini
masih sepi pembeli menjadi ramai pembeli karena harga BBM nya tidak berbeda
jauh dengan SPBU Pertamina. Apalagi SPBU asing lebih bergengsi dan
memiliki pelayanan yang lebih dibandingkan SPBU Pertamina. Pemerintah Indonesia
yang berhutang pada IMF terikat dengan beberapa kesepakatan, diantaranya
menghapuskan subsidi di semua bidang, termasuk subsidi BBM. Tak heran jika
pemerintah memutar lagu lama untuk menaikkan harga BBM dengan alasan yang sama
selama subsidi masihada.
Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat pun bukanlah solusi tepat untuk masalah ini, BLSM yang tidak
seberapa besar belum cukup untuk mengkompensasi beban yang diterima
rakyat akibat kenaikan harga BBM ini. Apalagi BLSM hanya diterima oleh sebagian
orang saja, padahal semua rakyat yang merasakan dampak pahit kenaikan harga BBM
ini. Pemerintah bisa menghemat belanja birokrasi, menghemat subsidi dengan memberikan
alokasi gas untuk PLN. Di sisi lain, seperti yang kita lihat, ingat, perhatikan
bahwa Indonesia bukanlah negara yang miskin akan sumber daya alam. Indonesia
memiliki sumber daya alam yang melimpah, mulai dari kekayaan bawah tanah, bawah
laut, hingga hasil tanaman. Bersandar pada pengaturan kepemilikan dalam sistem
ekonomi Islam, sumber daya alam merupakan milik umum, milik rakyat.
Maka, pemerintah tidak diharamkan
untuk memberikannya kepada pihak swasta atau asing. Negara diwajibkan untuk
mengelolanya dan hasilnya diserahkan kepada rakyat untuk kesejahteraan rakyat.
Jika ini diterapkan, tidak aka nada lagi ‘lagu sumbang’ pemerintah dalam
mengeluarkan kebijakan yang membuat rakyat menderita, tidak sejahtera, dan
sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ada lima solusi konkrit dari KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) :
1.
Hapuskan
Mou dengan pihak asing segala sektor Migas, memberikan keluasaan bagi anak
negeri Sumber daya manusia yang ada di Indonesia tamatan Migas, pertambangan
dan lain sebagainya.
2.
Pangkas habis belanja
Negara dengan penghematan APBN untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk
perjalanan dinas DPR maupun kepemerintahan yang terkait.
3.
Pemerintah harus
menuntaskan pekerjaan koversi BBM ke BBG yang masih belum teralisasi sampai
saat ini.
4.
Tangkap dan jerat pasal
berlapis bagi mafia penyelundup BBM, supaya mengurangi kelangkaan BBM di setiap
pelosok Negeri.
5.
Pemerintah harus
mencanangkan EBT (Energi Baru Terbarukan), kita manfaat kan Sumber gas minyak
bumi dan lain sebagainya yang ada di Indonesia.
Oleh
karena itu kenapa KAMMI menolak kenaikan BBM, rakyat sekarang menanyakan kalian
mahasiswa, sebagai agent perubahan negara ini.
Kami mengajak hadirilah Aksi besar-besaran KAMMI untuk
rakyat Indonesia Menolak kenaikan Harga BBM, Hari/Tanggal: Senin, 17 Juni 2013
Pukul 09:00 Long Mart Cinde-DPRD Sumatera Selatan.
Atas
Nama Rakyat dan untuk rakyat
Kebijakan
Publik KAMMI Komisariat Intifadha